Tips Menulis Buku Anak Dari Pakar
Antariksawan Jusuf (dipublikasikan pada Rabu, 30 Maret 2022 09:30 WIB)
- Laporan
Sangat menyenangkan mendengar ternyata buku anak merupakan salah satu penyumbang terbesar penghasilan toko buku, demikian kata Watiek Ideo, penulis buku anak dalam Bimbingan Teknis Penulisan Naskah Sastra Anak Berbahasa Daerah.
Acara yang berlangsung dari tanggal 28-31 Maret di hotel Luminor Sidoarjo itu diikuti oleh tiga orang peserta dari Banyuwangi yaitu Urip Limartono Aries, Nur Aini dan Andisep Kurniawan. Ketiganya termasuk dari 25 orang yang karya "sastra anak"-nya terseleksi dari peserta yang berasal dari 38 kabupaten/kota seluruh Jawa Timur. Karya sastra anak yang dihasilkan menggunakan bahasa Jawa, Madura dan Using. Dari 25 karya akan diseleksi lagi tinggal 16 karya yang akan diterbitkan oleh Balai Bahasa Jawa Timur (BBJT) sebagai pihak penyelenggara acara. Dalam upaya memperkuat literasi daerah Jawa Timur, selain Bimtek ini, BBJT tahun lalu menerjemahkan 20 karya sastra berbahasa daerah yaitu Jawa, Madura dan Using. Karya berbahasa Using adalah Pereng Puthuk Giri karya Kang Abdullah Fauzi dan Markas Ketelon karya Antariksawan Jusuf.
Soal kontribusi buku anak pada industri perbukuan, Watiek mendapat bocoran saat dirinya mengikuti pertemuan antar penulis Gramedia.
Watiek juga memberi tips penulisan buku anak yaitu mengenali diri sendiri, mengenali dunia anak, mengenali buku anak, menyesuaikan isi cerita dan ilustrasi, menyusun cerita sesuai segmen, menyusun motivasi tokoh cerita, masalah dan penyelesaiannya.
Sementara itu nara sumber lainnya yaitu Eni Barbara yang juga kontributor web cerita anak story weaver, membagi perjenjangan dalam konteks buku bacaan sebagai berikut:
A. Pra-membaca (0-7 tahun)
B. Membaca Dini (6-10 tahun)
C. Membawa Awal (10-13 tahun)
D. Membaca Lancar (13-15 tahun)
E. Membaca Lanjut (16 tahun ke atas)
F. Membaca Mahir
G. Membaca Kritis
Tentang Kelompok Membaca Dini, masih dibagi lagi menjadi tiga yaitu:
B1 (6-8 tahun)
B2 (7-9 tahun)
B3 (8-10 tahun)
Untuk kelompok B1 diperlukan diksi kata umum/khusus yang sering digunakan, menggunakan kata, frasa, kalimat tunggal dan kalimat majemuk setara tetapi belum menggunakan paragraf. Ukuran buku A4, 16 halaman, huruf Andika New Basic 20 pt. Setiap halaman maksimal lima kalimat dan setiap kalimat terdiri atas tujuh kata.
Sedangkan untuk Kelompok B2 diperlukan diksi kata umum/khusus yang sering digunakan. Memakai kata dasar dan bentukan, menggunakan kata, frasa, klausa, kalimat tunggal maupun majemuj setara dan belum menggunakan paragraf. Ukuran buku A4, 26 halaman, huruf Andika New Basic 18 pt. Setiap halaman maksimal tujuh kalimat dan setiap kalimat maksimal sembilan kata.
Kelompok B3 memerlukan diksi kata umum/khusus yang sering digunakan. Memakai kata, frasa, kalusa, kalimat tunggal dan majemuk dan paragraf sederhana. Ukuran buku A4 34 halaman, huruf Andika New Basic 16 pt. Setiap halaman mengandung tiga paragraf. Setiap paragraf mengandung tiga kalimat dan setiap kalimat mengandung 12 kata.
Eni juga memberi tips untuk membuat judul yang menantang dan ilustrasi yang bagus sebagai kunci sukses sebuah buku.
Foto: tiga peserta dari Banyuwangi bersama nara sumber Watiek Ideo
Redaktur menerima berbagai tulisan, kirimkan tulisan anda dengan mendaftar sebagai kontributor di sini. Mari ikut membangun basa Using dan Belambangan.







