Revitalisasi Bahasa Using Banyuwangi Dimulai

Hani Z. Noor (dipublikasikan pada Rabu, 29 Maret 2023 06:49 WIB)
- Laporan



Bahasa Using menjadi salah satu bahasa di Jawa Timur yang akan direvitalisasi pada tahun ini.
   Menurut Kepala Balai Bahasa Jawa Timur (BBJT) sebagai penyelenggara, Dr. Umi Kulsum, program Revitalisasi sebelumnya dilaksanakan di banyak propinsi seperti Jawa Barat, Jawa Tengah dan baru tahun ini dilaksanakan di Jawa Timur. Selain Bahasa Using juga Bahasa Madura di Pulau Madura.
   BBJT sebagai perpanjangan tangan Badan Bahasa Kementrian Pendidikan dan Kebudayaan, Riset dan Teknologi, mengadakan Diskusi Kelompok Terpumpun (DKT) Revitalisasi Bahasa Jawa Dialek Using, di gedung Minak Jinggo Pemkab Banyuwangi. 
   Revitalisasi Bahasa adalah satu dari tiga tupoksi Badan Bahasa yaitu pelindungan bahasa dan sastra yang mana mempunyai payung hukum berupa undang-undang yang mengamanatkan perihal pelindungan yang menjadi kewajiban pemerintah pusat dan pemerintah daerah dimana bahasa tersebut digunakan.
   DKT yang dilaksanakan setelah audiensi dengan pemkab yang diwakili wabub Sugirah, kepala dinas terkait dan budayawan pada tanggal 9 Maret lalu ini dihadiri oleh pejabat dari Badan Bahasa, ketua Balai Bahasa Jawa Timur dan tim, pejabat  pemerintah daerah terkait, wakil dari komunitas pengajar dan komunitas-komunitas seni budaya dan juga tujuh orang maestro atau nara sumber yang telah dipilih sebelumnya.
  Tujuh bidang yang akan digunakan sebagai pemantik revitalisasi ini adalah: cerpen (Abdullah Fauzi), puisi (Budiosing), nembang (Wiwin Indiarti), baca-tulis aksara daerah (Antariksawan Jusuf), pidato (Nani Asiany), mendongeng (Slamet Penyet), dan komedi tunggal (Ali Kenthus).
   Tugas masing-masing maestro ini adalah menyiapkan modul untuk menyusun materi ajar sesuai bidang masing-masing yang pada bulan Mei nanti akan dipresentasikan kepada 60 guru-guru master. Guru master ini, 30 guru SD dan 30 guru SMP,  selanjutnya bertugas mengimbaskan kepada guru lainnya untuk mengajarkan lagi kepada para siswanya.
   Pada bulan November 2023 nanti siswa-siswa terbaik hasil dari pelatihan tersebut akan disertakan dalam Festival Tunas Bahasa Ibu.
   Menurut Bapak Dwi Yanto, Asisten bidang Perekonomian dan Pembangunan  Pemkab Banyuwangi, tujuh materi revitalisasi yang dicanangkan itu sangat bagus, karena bahasa itu dipertahankan bukan dengan teori dan kata-kata saja melainkan dengan perbuatan. 
   "Saya bangga sekali, dalam susunan acara para maestro, tidak lagi berurusan dengan teori bahasa tapi langsung pada terapan. Anak langsung diajarkan terampil berbahasa Using dan bukan mempelajari teori-teori tentang berbahasa Using saja. Dan mereka dilatih tidak lagi menjadi ahli bahasa Using tetapi langsung praktek nyata ketrampilan baik melalui empat ketrampilan berbahasa yaitu membaca, menulis, mendengar maupun berbicara. Empat kompetensi bahasa inilah yang perlu ditingkatkan terus. Baik pembinaan dan pengembangannya."
   Menurut Kadispendik Bapak Suratno, regulasi mengenai bahasa ini sudah dimiliki, sesuai Perbup bahasa Using sudah ditetapkan sebagai muatan lokal di sekolah. Fasilitasi juga sudah dilakukan misalnya Festival Literasi Using yang sudah berlangsung selama dua tahun dan juga melalui program wisata budaya.
    Kata Pak Ratno, Revitalisasi meningkatkan kompetensi guru-guru di Banyuwangi di SD maupun SMP yang juga akan mengimbas pada kemampuan anak-anak untuk cinta budaya Using dan bahasa Using sehingga kehidupan mereka moderen tetapi tetap berbudaya Banyuwangi.

Redaktur menerima berbagai tulisan, kirimkan tulisan anda dengan mendaftar sebagai kontributor di sini. Mari ikut membangun basa Using dan Belambangan.


Editor: Antariksawan Jusuf